Saturday, February 9, 2013

TV 3D

Televisi 3 Dimensi - TV 3D


Televisi 3D adalah satu perangkat televisi yang mempekerjakan teknik presentasi 3D, seperti pengamatan stereoskopis, tangkapan multi-view atau sistem ''2D plus-Depth'' , dan layar 3D - perangkat penglihatan khusus untuk memproyeksikan program televisi menjadi bentuk tiga dimensi yang terlihat seperti nyata.

Sejarah dan Perkembangan Televisi 3 Dimensi
Di-akhir tahun 1890-an, pelopor film Inggris yang bernama William Friese-Greene mengajukan hak paten untuk proses film 3D. Bila dilihat secara stereoskopis, itu menunjukkan bahwa dua gambar digabungkan oleh otak untuk menghasilkan persepsi kedalaman 3D. Pada tanggal 10 Juni 1915, Edwin S. Porter dan William E. Waddell melakukan tes kepada penonton di Teater Astor di New York City.Dalam red-green anaglyph, penonton disajikan tiga gulungan tes, termasuk adegan pedesaan, uji tembakan Marie Doro, pada segmen John Mason memainkan beberapa bagian dari Jim The Penma (sebuah film yang dirilis oleh Famous Players-Lasky pada tahun itu, tetapi tidak dalam 3D), penari Oriental, dan pemutaran cuplikan dari Niagara Falls. Namun, menurut Adolph Zukor pada otobiografinya (tahun 1953) “The Public Is Never Wrong: My 50 Years in the Motion Picture Industry”, tidak ada yang dihasilkan dalam proses ini setelah tes.

Pocket Stereoskop Televisi 3D
Stereoskop ini ditingkatkan oleh Louis Jules Duboscq, dan gambar yang terkenal dari Queen Victoria dipajang di The Great Exhibition pada tahun 1851. Pada tahun 1855, kinematoscope diciptakan, yaitu kamera animasi stereo. Film anaglyph pertama (penggunaan kacamata merah-biru, diciptakan oleh LD DuHaron) diproduksi pada tahun 1915 dan pada tahun 1922 film 3D umum pertama telah ditampilkan. Televisi 3D berbasis stereoskopis dipertunjukkan pertama kalinya pada tanggal 10 Agustus 1928, oleh John Logie Baird di perusahaannya di 133 Long Acre, London. Baird memelopori berbagai sistem televisi 3D menggunakan elektro-mekanis dan teknik tabung sinar katoda.

Pada tahun 1935 film warna 3D pertama diproduksi. Pada Perang Dunia Kedua, stereoskopis 3D masih kamera untuk penggunaan pribadi sudah cukup umum. Pada tahun 1950, ketika TV menjadi populer di Amerika Serikat, film 3D banyak diproduksi. Film pertama tersebut adalah Bwana Iblis dari United Artists yang bisa dilihat di seluruh AS pada tahun 1952. Satu tahun kemudian, pada tahun 1953, datang film House of Wax 3D yang juga menampilkan suara stereoponis. Alfred Hitchcock memproduksi film Dial M for Murder dalam 3D. Tetapi untuk tujuan memaksimalkan keuntungan, film ini dirilis pada 2D karena tidak semua bioskop mampu menampilkan film-film 3D. Uni Soviet juga mengembangkan film 3D yakni Robinzon Kruzo yang menjadi film 3D full-length pertama pada tahun 1946. Selanjutnya, stasiun televisi mulai menayangkan serial 3D pada tahun 2009 berdasarkan pada teknologi yang sama seperti film 3D. Pada tahun 2010, video game 3D mulai memanfaatkan TV sebagai cara baru untuk bermain game.

Urutan Perkembangan Kacamata 3D 

Teknologi Penampil
Ada beberapa teknik untuk menghasilkan dan menampilkan gambar bergerak 3D. Syarat utamanya adalah untuk menampilkan transferan gambar yang disaring secara terpisah dengan mata kiri dan kanan. Dua strategi telah digunakan untuk mengatasi hal ini, yakni dengan memakai kacamata untuk menyaring transferan gambar yang terpisah untuk setiap mata atau dengan memiliki lightsource yang membagi gambar langsung terarah ke mata pemirsa (tanpa memerlukan kacamata). Umumnya teknologi layar 3D untuk memproyeksikan pasangan gambar stereoskopis ke penonton meliputi:

  • Anaglyphic 3D (dengan lensa red-cyan pasif)
  • Polarisasi 3D (dengan lensa terpolarisasi pasif)
  • Alternate-frame sequencing (dengan lensa rana aktif)
  • Head-mount display (dengan tampilan yang terpisah diposisikan di depan setiap mata, dan lensa digunakan terutama untuk melonggarkan fokus mata)
  • Tanpa lensa ,menampilkan Autostereoskopis, kadang-kadang disebut sebagai Auto 3D.

Berbagai teknik layar lain telah dijelaskan, seperti holografi, tampilan volumetrik dan efek Pulfrich, yang digunakan oleh Doctor Who untuk Dimensi in Time pada tahun 1993, oleh 3rd Rock From The Sun pada tahun 1997, dan Shark Week di Discovery Channel pada tahun 2000. "Real-Time" 3D TV (Youtube video) pada dasarnya merupakan suatu bentuk layar autostereoskopis. Stereoskopi adalah metode yang paling banyak diterima untuk menangkap dan memberikan video 3D.

TangkapanMulti-view menggunakan banyak susunan kamera untuk menangkap adegan 3D melalui video independen beberapa aliran. Kamera plenoptic yang menangkap bidang cahaya dari sebuah pemandangan, juga dapat digunakan untuk menangkap beberapa pandangan dengan lensa utama tunggal. Tergantung pada pengaturan kamera, pandangan yang dihasilkan bisa ditampilkan pada layar multi-view. Setelah tertangkap, stereo atau data gambar multi-view dapat diproses untuk mengekstrak informasi ''2D plus-Depth'' untuk setiap penglihatan, efektif menciptakan representasi perangkat-independen dari adegan 3D asli. Data ini dapat digunakan untuk membantu kompresi gambar atau untuk menghasilkan pasangan stereoskopik untuk beberapa sudut pandangan yang berbeda dan ukuran layar.

Perangkat TV 3D
Perangkat TV ini dikategorikan high-end dan umumnya termasuk Ethernet, USB dan perekam player, Bluetooth dan USB Wi-Fi. Perangkat 3D-ready TV adalah mereka yang dapat beroperasi dalam mode 3D (selain ke mode 2D biasa), bersama dengan set-top-box dan kacamata LCD shutter, dimana TV yang memberitahu kacamata bahwa mata harus melihat gambar yang dipamerkan pada saat ini, menciptakan citra stereoskopik. Perangkat TV ini biasanya mendukung HDMI 1.4 dan (jika televisi LCD) minimum (input dan output) refresh rate 120 Hz; kacamata mungkin dijual terpisah.

Contoh Produk TV 3D
* Panasonic :P50VT200 Panasonic Viera TC
* Cina TCL Corporation : TD-42f
* Samsung : LED-7000 dan LED-9000
* Toshiba : REGZA WL700

Standar DVB TV 3D
Digital Video Broadcasting disingkat DVB merupakan konsorsium dengan anggota lebih dari 270 yang terdiri dari stasiun televisi, pabrikan, operator telekomunikasi, pengembang perangkat lunak, badan penyiaran, dari sekitar 35 negara yang berkomitmen untuk menyusun standar penyiaran televisi digital. Kini standar penyiaran televisi digital DVB diadopsi oleh negara-negara Eropa (Inggris, Jerman, Italia, Perancis, Spanyol dan Swedia), Cina, Singapura, Taiwan dan Austraila. DVB telah membentuk spesifikasi 3D-TV DVB. Berikut konfigurasi konsumen akan tersedia untuk umum:

* 3D-TV yang dihubungkan ke 3D Blu-ray Player untuk media paket.
* 3D-TV yang dihubungkan ke HD Games Console, misalnya PS3 untuk game 3D.
* 3D-TV yang dihubungkan ke HD STB untuk siaran-TV 3D.
* 3D-TV menerima siaran 3D-TV langsung melalui built-in tuner dan decoder.

Saluran TV 3D
Cablevision meluncurkan versi 3D saluran MSG pada tanggal 24 Maret 2010, tersedia hanya untuk pelanggan Cablevision pada saluran 1300. Channel ini didedikasikan terutama untuk siaran olahraga, termasuk siaran 3D MSG dari permainan New York Rangers-New York Islanders, cakupan yang terbatas dari 2010 Masters Tournament, dan (bekerjasama dengan YES Network) pertandingan antara New York Yankees dan Seattle Mariners.


sumber

Sejarah Televisi Remote

Sejarah Televisi Remote


Remote Televisi dikembangkan pertama kali oleh Zenith Radio Corp tahun 1950, “Lazy Bones”–merk dagang pertama remote tersebut– dengan lagu iklan “Prest-o! Change-O! Just Press a Button… to Change a Stasiun” dalam pengoperasiannya masih menggunakan kabel yang dihubungkan dengan TV. Inovasi ini kurang mendapat sambutan dari konsumen pada saat itu berhubung kabel yang menjulur antara remote dan TV sering mengakibatkan kaki tersandung (tersandung ato tersanjung ya? Hehe).

Tahun 1955 Zenith menghilangkan kabel dan menggantinya dengan teknologi cahaya (Flashmatic), dimana seberkas cahaya/sinar dipancarkan dari modul remote untuk mengendalikan sel photo yang terdapat pada TV. Sayangnya sel foto pada TV kurang bisa mengenali mana cahaya yang datang dari remote dan cahaya yang datang dari sumber lainnya, sehingga terkadang ketika ada terkena lampu ruangan/sinar matahari, saluran ato volume pada TV dapat berpindah dengan sendirinya.

Tahun 1956 Robert Adler mengembangkan teknologi baru dengan gelombang ultrasonik (Space commands). Pada modul remote terdapat piezoelektrik penghasil gelombang ultrasonik, sedangkan pada TV tertanam mikrofon yang telah di tune pada frekuensi yang sama. Banyak keluhan dari konsumen bahwa gelombang yang dihasilkan dari remote tersebut mengganggu binatang peliharaan terutama anjing. Kemudian saluran atau volume dapat berpindah sendiri bila ada frekuensi dari alat lain yang senada dengan frekuensi pada TV. Pada dasarnya teknologi ini rentan akan interferensi frekuensi.

Penggunaan remote control semakin rumit ketika pada tahun 1970 BBC memperkenalkan moda teletext dengan merk dagang Ceefax pada dunia siaran komersial TV. Teletext membutuhkan teknologi yang dapat menginput data biner pada TV, tidak hanya pemindahan saluran dan volume seperti halnya remote TV terdahulu. Kita di Indonesia juga sempat mengenal teletext pada medio 90-an namun tidak berlangsung lama. Sistem awal Ceefax teletext sendiri masih bergantung pada kabel karena saat itu belum ada teknolgi nirkabel yang mumpuni bagi moda teletext.

Baru pada 1977, ITT mengembangkan teknologi remote control menggunakan sinar infra merah. Sistem ini masih terus digunakan sampai saat ini dan ITT protocol menjadi sistem standar bagi penggunaan bentuk telekomunikasi yang menggunakan sinar inframerah.


sumber

Sejarah televisi

Sejarah televisi

Pada tahun 1873 seorang operator telegram asal Valentia, Irlandia yang bernama Joseph May menemukan bahwa cahaya mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari itu bisa digunakan untuk mengubah cahaya kedalam arus listrik dengan menggunakan fotosel silenium (selenium photocell). Joseph May bersama Willoughby Smith (teknisi dari Telegraph Construction Maintenance Company) melakukan beberapa percobaan yang selanjutnya dilaporkan pada Journal of The Society of Telegraph Engineers. Hal ini merupakan embrio dari teknologi perekaman gambar.


Setelah beberapa kurun waktu lamanya kemudian diciptakan sebuah piringan metal kecil yang bisa berputar dengan lubang-lubang didalamnya oleh seorang mahasiswa yang bernama Julius Paul Gottlieb Nipkow (1860-1940) atau lebih dikenal Paul Nipkow di Berlin, Jerman pada tahun 1884 dan disebut sebagai cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun 1920 John Logie Baird (1888-1946) dan Charles Francis Jenkins (1867- 1934) menggunakan piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan suatu sistem dalam penangkapan gambar, transmisi, serta penerimaannya. Mereka membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik, baik dalam penyiaran maupun penerimaannya. Pada waktu itu belum ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube)





Televisi elektronik agak tersendat perkembangannya pada tahun-tahun itu, lebih banyak disebabkan karena televisi mekanik lebih murah dan tahan banting. Bukan itu saja, tetapi juga sangat susah untuk mendapatkan dukungan finansial bagi riset TV elektronik ketika TV mekanik dianggap sudah mampu bekerja dengan sangat baiknya pada masa itu. Sampai akhirnya Vladimir Kosmo Zworykin (1889-1982) dan Philo T. Farnsworth (1906-1971) berhasil dengan TV elektroniknya. Dengan biaya yang murah dan hasilnya berjalan baik, maka orang-orang pada waktu itu berangsur-angsur mulai meninggalkan tv mekanik dan menggantinya dengan tv elektronik.

Vladimir Zworykin, yang merupakan salah satu dari beberapa pakar pada masa itu, mendapat bantuan dari David Sarnoff (1891-1971), Senior Vice President dari RCA (Radio Corporation of America). Sarnoff sudah banyak mencurahkan perhatian pada perkembangan TV mekanik, dan meramalkan TV elektronik akan mempunyai masa depan komersial yang lebih baik. Selain itu, Philo Farnsworth juga berhasil mendapatkan sponsor untuk mendukung idenya dan ikut berkompetisi dengan Vladimir.


sumber

Definisi Televisi

Definisi Televisi
Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Di Indonesia 'televisi' secara tidak formal disebut dengan TV, tivi, teve atau tipi.





Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun.

Penemu remote TV


PENEMU REMOTE TELEVISI

Bicara tentang remote TV, tak mungkin melupakan jasa seorang ahli fisika bernama Robert Adler. Dialah orang yang berjasa menciptakan alat yang bukan saja membuat praktis dalam menonton televisi, tapi juga mempengaruhi peradaban umat manusia. Remote control temuan Adler diperkenalkan setengah abad silam, tepatnya pada tahun 1956, saat ia menjabat Direktur Riset Zenith Electronics, produsen televisi AS. Remote control bernama Space Command itu lahir ketika bangsa AS memasuki era emas pertelevisian, ketika fungsi televisi mengalami perubahan dari semula barang luks (mewah) menjadi sumber informasi dan hiburan masyarakat.Memang, ketika pertama diluncurkan, Space Command tergolong bukan gadget yang “nyaman” jika diukur dengan standar zaman sekarang. Bagaimana tidak, beratnya saja hampir 1 kg (sekitar 8 ons), sementara harganya yang mencapai 100 dolar AS kala itu, setara dengan sepertiga harga pesawat televisi. Namun demikian, temuan remote control Space Command tercatat sebagai state of the art dan puncak penampilan dari sebuah pencarian yang panjang.
Harus diakui pula, Robert Adler bukanlah orang pertama yang menemukan remote control. Lebih tepat ia sebagai penyempurna atas temuan sebelumnya yang juga diluncurkan oleh Zenith dengan berbagai macam kelemahan.

Di sinilah konsep remote control Adler masuk. Berbeda dengan prinsip kerja remote hasil gagasan Polley, remote control Adler yang diberi nama Space Command menggunakan ultrasonik atau suara frekwensi tinggi yang dihasilkan dengan cara menekan tombol yang terbuat dari lempengan aluminium tipis. Alat ini tak butuh baterai dan dikenal sebagai “the clickers” karena tidak berisik. Kampanye atau promosinya cukup menarik, “Nothing between You and The Set, but Space” (Tak ada apapun antara Anda dan pesawat televisi, kecuali Space (ruang).” Remote ini dengan cepat menggantikan Flashmatic dan teknologi ini menjadi standar industri pertelevisian hingga tahun 1980-an, ketika sinyal infra merah menjadi standar remote yang baru. Siapa Robert Adler?
Robert Adler lahir di Wina pada tanggal 4 Desember 1913 dari sebuah keluarga kelas menengah yang mapan dari Austria. Ibunya adalah seorang dokter dan ayahnya ahli sosiologi. Setelah mendapat gelar PhD dalam bidang fisika dari Universitas Wina tahun 1937—saat NAZI menganeksasi Austria—ia kemudian berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain, mulai dari Belgia, Inggris hingga akhirnya ke AS pada tahun 1941. Ia langsung bergabung dengan Zenith Electronics di Chicago, yang memberinya keleluasaan mengejar projek apa pun yang dia inginkan.

Selama PD II Adler bekerja pada bagian oskilator frekuensi tinggi dan filter elektro mekanik radio pesawat terbang. Usai PD II ia meneruskan pekerjaan pada teknologi televisi, di mana ia mampu menemukan sejumlah peralatan dan berjasa dalam revolusi petelevisian. Adler memelopori penggunaan teknologi penggunaan tabung hampa udara bercahaya yang meningkatkan kualitas transmisi audio televisi. Ia juga menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi gelombang akustik permulaan yang menjadi dasar bagi pengembangan teknologi layar sentuh (touch screen).
Dalam kiprahnya selama 60 tahun di Zenith, mulai dari sebagai direktur riset dan menjadi konsultan lepas setelah ia pensiun pada tahun 1979, Adler telah mengantongi lebih dari 180 paten. Meskipun remote control adalah puncak temuan yang mengantarkannya pada ketenaran, ia mengaku bangga atas temuan lainnya.
Atas kerja keras dan prestasinya, berbagai penghargaan pun dianugerahkan kepada Adler. Atas temuan remote control Space Command, Adler menerima anugerah Outstanding Technical Achievement Award 1958 dari Institute of Radio Engineers atau sekarang dikenal dengan the Institute of Electronical and Electronics Engineerra (IEEE). Adler juga menerima anugerah dari IEEE berupa Outstanding Technical Paper Award tahun 1974, atas tulisannya berjudul “An Optical Video Dsc Player for NTSC Receivers”, yang merupakan presentasi awal atas kerjanya, yang kemudian dikenal dengan video cakram digital (digital video disc, DVD). Penghargaan lainnya adalah Edison Medal 1980 dan Ultrasonic Achievement 1981. Edison Medal adalah penghargaan tahunan yang diberikan kepada orang dalam kariernya berjasa dalam ilmu kelistrikan, rekayasa listrik, dan seni listrik.
Berkaitan dengan televisi dan remote control, ada yang unik dalam diri Adler. Di rumahnya ia hanya punya tiga remote control lebih sedikit dari jumlah remote control yang ada di rumah keluarga AS, yang rata-rata memiliki sedikitnya empat remote control. Soal televisi, saat bicara pada The Chicago Tribune pada tahun 1996, Adler berkata, “Aku hampir tak pernah menyalakan televisi dan berselancar channel (dengan remote control)”..

sumber

Sejarah remote tv


SEJARAH REMOTE TELEVISI

Remote Televisi dikembangkan pertama kali oleh Zenith Radio Corp tahun 1950, “Lazy Bones”–merk dagang pertama remote tersebut– dengan lagu iklan “Prest-o! Change-O! Just Press a Button… to Change a Stasiun” dalam pengoperasiannya masih menggunakan kabel yang dihubungkan dengan TV. Inovasi ini kurang mendapat sambutan dari konsumen pada saat itu berhubung kabel yang menjulur antara remote dan TV sering mengakibatkan kaki tersandung (tersandung ato tersanjung ya? Hehe).

Tahun 1955 Zenith menghilangkan kabel dan menggantinya dengan teknologi cahaya (Flashmatic), dimana seberkas cahaya/sinar dipancarkan dari modul remote untuk mengendalikan sel photo yang terdapat pada TV. Sayangnya sel foto pada TV kurang bisa mengenali mana cahaya yang datang dari remote dan cahaya yang datang dari sumber lainnya, sehingga terkadang ketika ada terkena lampu ruangan/sinar matahari, saluran ato volume pada TV dapat berpindah dengan sendirinya.

ahun 1956 Robert Adler mengembangkan teknologi baru dengan gelombang ultrasonik (Space commands). Pada modul remote terdapat piezoelektrik penghasil gelombang ultrasonik, sedangkan pada TV tertanam mikrofon yang telah di tune pada frekuensi yang sama. Banyak keluhan dari konsumen bahwa gelombang yang dihasilkan dari remote tersebut mengganggu binatang peliharaan terutama anjing. Kemudian saluran atau volume dapat berpindah sendiri bila ada frekuensi dari alat lain yang senada dengan frekuensi pada TV. Pada dasarnya teknologi ini rentan akan interferensi frekuensi. Penggunaan remote control semakin rumit ketika pada tahun 1970 BBC memperkenalkan moda teletext dengan merk dagang Ceefax pada dunia siaran komersial TV. Teletext membutuhkan teknologi yang dapat menginput data biner pada TV, tidak hanya pemindahan saluran dan volume seperti halnya remote TV terdahulu. Kita di Indonesia juga sempat mengenal teletext pada medio 90-an namun tidak berlangsung lama. Sistem awal Ceefax teletext sendiri masih bergantung pada kabel karena saat itu belum ada teknolgi nirkabel yang mumpuni bagi moda teletext.

Baru pada 1977, ITT mengembangkan teknologi remote control menggunakan sinar infra merah.
Sistem ini masih terus digunakan sampai saat ini dan ITT protocol menjadi sistem standar bagi penggunaan bentuk telekomunikasi yang menggunakan sinar inframerah.

Alternatif remote rusak

Tahu tahu remote televisi rusak. Akhirnya admin browsing kesana kesini, bagaimana cara memperbaiki remote televisi yang rusak. Setelah cari-cari, akhirnya ketemu juga. Yang rusak ternyata ELCO nya. Mau beli tetapi toko elektronik semuanya tutup di hari minggu akhir pada setiap bulannya. Dari pada menunggu keesokkan harinya, akhirnya beli REMOTE TV UNIVERSAL. Ketika mau beli remote tv universal, admin merasa bimbang saat sampai di salah satu toko TV. Kira-kira bisa ga ya buat TV LCD. Dengan harga 25.000 (Dua Puluh Ribu Rupiah), dan baterai 5.000 ( Lima Ribu Rupiah ) akhirnya dibeli. Begitu sampai rumah, dicoba menggunakan TV LCD 32 inchi dengan merek Panasonic teranya bisa. Kemudian di coba menggunakan TV LCD LG 22 inchi dan sharp 32 inchi bisa semua. Wah....emang remote tv universal bisa diandalkan. Remote TV dengan merk NEWSAT NS-106BB, cocok untuk beberapa merek TV. Remote TV multi fungsi NS-106BB adalah produk terbaru dari merek remot terlaris NEWSAT. Remote ini dapat dipakai untuk membaca semua merek TV terkenal di Indonesia. Model-model dan tahun produksi tv yang berbeda tidak menjadi masalah. NS-106BB menyediakan pencarian secara manual dan automatis. Pencarian kode automatis NS-106BB gampang dipakai, praktis dan pas di dalam genggaman tangan anda. Model ini pilihan terbaik jika anda kehilangan atau kerusakan remot original anda. Apabila anda kehilangan kertas yang berisikan kode-kode untuk seting remote berbagai macam merek TV, alamat ini pas untuk anda. Karena dibawah ini adalah cara seting remote TV Universal beserta kodenya. Untuk seting tekan tombol SET yang agak lama sampai lampu merah menyala, kemudian masukkan 3 (tiga) kode dibawah ini dan cobalah untuk menekan beberapa tombol remote (salah satu contoh tekan volume remote), bila belum cocok silahkan ganti dengan beberapa kode yang lain sesuai dengan merek TV anda. TV yang cocok adalah Digitec, Fuji Elektrik, Polytron, TV Cina, Aolinpike, Anhua, Aqlinpu, Benq, Bihua, LG, Sharp, Samsung, Pansonic, Toshiba, dan masih banyak yang lainnya. 


DAFTAR KODE REMOTE UNIVERSAL
Merek TVKode TV
AOLIINPIKE033,053, 056, 079
ANHUA017, 001, 032, 047
AOLINPU104
BENQ294
BAIHUA016, 025, 033, 053, 056, 079
BAIHEHUA023, 024, 040, 043
BAILE016, 025, 012, 019, 026, 027, 028, 029, 030, 031, 042
BAOSHENG011, 025, 016
BEIJING008, 012, 011, 019, 031, 033
DIGETEC214, 150, 147
FUJITSU048
HITACHI007, 015, 014, 027, 048, 179
LG024, 040, 098, 043, 140, 259, 260, 261
MITSUBISHI011, 051
POLYTRON151, 152, 214
PANASONIC020, 001, 002, 014, 015, 021, 022, 059, 066
PHILIPS013, 023, 024, 039, 040, 043, 141, 241, 242
SAMSUNG008, 011, 016, 021, 024, 025, 033, 037, 039, 040, 043, 050, 051, 091, 113, 123
SANYO008, 000, 007, 014, 015, 033, 035, 053, 056, 079, 105, 132, 133, 134, 202, 223
TOSHIBA000, 014, 016, 027, 033, 053, 056, 007, 006, 015, 028, 030, 089, 090, 091, 079, 159, 285, 286, 287
TLC051, 053, 068, 071, 073, 082, 083, 084, 085, 110, 111, 144, 156, 199, 209, 216, 243, 244, 245, 246, 247, 248, 249, 313, 314, 315, 316, 317

sumber